Prihatin dengan Limbah Perkotaan Kelompok Dosen dan Mahasiswa Berdayakan Pemulung
Prihatin dengan Limbah Perkotaan Kelompok Dosen dan Mahasiswa Berdayakan Pemulung

By Admin 23 Sep 2024, 12:10:11 WIB Pendidikan
Prihatin dengan Limbah Perkotaan Kelompok Dosen dan Mahasiswa Berdayakan Pemulung

Prihatin dengan permasalahan limbah perkotaan, sekelompok dosen dan mahasiswa di Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengambil langkah proaktif. Melalui program inovatif yang didanai oleh Hibah Kompetitif Nasional Kemendikbud Ristek, tim ini memberdayakan komunitas pemulung untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka.

Dipimpin oleh Okta Zenita Siti Fatimah bersama rekan-rekannya Rosa Susanti dan A. Fitria Nur Annisa, serta empat mahasiswa S1 Kebidanan, tim ini menginisiasi program Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP) yang berfokus pada pemulung. Fokus pengabdian masyarakat ini meliputi kegiatan edukasi kesehatan, pemanfaatan limbah menjadi bernilai ekonomi, dan pemanfaatan media sosial, marketplace, serta platform digital.

"Program ini merupakan salah satu komitmen kami kepada masyarakat dalam pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi yang didukung oleh STIKES Bhakti Pertiwi Indonesia (BPI), Kemendikbud Ristek, Kelas Belajar Oky, dan juga tokoh masyarakat setempat," ucap Okta Zenita Siti Fatimah, Senin (23/9/2024).

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan:
1. Sosialisasi kepada pemulung mengenai tujuan dan manfaat program.
2. Edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh Rosa Susanti, meliputi teknik mencuci tangan yang benar, pengelolaan sampah yang baik, dan pentingnya penggunaan alat pelindung diri selama bekerja. Dalam sesi ini, drg Nina juga memberikan materi tentang cara menggosok gigi yang benar.
3. Pelatihan pengolahan limbah menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi, seperti kerajinan tangan atau produk daur ulang lainnya, yang dipandu oleh mahasiswa Amalia Aghniya AD, Ajeng Sartika, Nadia Mauliza, dan Jifani Putri A.
4. Pelatihan pembuatan poster menggunakan Canva dan pemanfaatan teknologi untuk pemasaran, seperti media sosial, marketplace, dan platform digital lainnya, yang diajarkan oleh A. Fitria Nur Annisa dan tim.
5. Evaluasi untuk melihat dampak kegiatan terhadap pemulung, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.

Program pemberdayaan pemulung ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas pemulung dari aspek kesehatan dan ekonomi. Dengan adanya edukasi kesehatan dan pemanfaatan teknologi, pemulung dapat mengoptimalkan limbah yang dikumpulkan menjadi produk bernilai jual dan memasarkannya secara lebih luas, sehingga tercipta kesejahteraan yang lebih baik dan risiko kesehatan yang lebih rendah.

Keberlanjutan program ini perlu didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat, untuk memastikan pemulung dapat terus diberdayakan secara berkelanjutan. Pelatihan dan pendampingan jangka panjang akan memberikan dampak yang lebih signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Orang tua dari anak-anak yang belajar di kelas kami mendapatkan pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat tentang pendidikan, kesehatan, pemanfaatan bahan bekas menjadi nilai ekonomi, sampai diajarkan bagaimana memasarkan barang-barang tersebut," ujar Ketua Komunitas Kelas Belajar Oky, Oki.

Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di daerah lain. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan dampak jangka panjang yang positif bagi komunitas pemulung dan lingkungan perkotaan secara keseluruhan.


Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment